Langsung ke konten utama

DUKA

Kususuri jalan setapak

penuh dengan duri ini dengan

perasaan yang bergundah hati, dan

angin seolah-olah berbicara,

bahwa duka-Nya menunggumu 

di ujung dunia ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

dia benar

Aku pernah menceritakan apa alasanku mengapa aku tidak pernah memberi janji atau mengatakan hal hal yang berada dalam pasti dan tidak pasti. Sialnya, dia benar.  Jawabannya benar dan membuatku tak bisa berkutik apalagi mengelak. Dia bilang bahwa aku terlalu takut untuk mencoba, karena itu aku takut apa yang akan terjadi di masa depan. Iya dia benar.  Bahkan untuk mencoba aku harus berfikir keras dan melihat apakah ada hal itu pernah terjadi di masa lalu.

SEPI

Pada kesendirian ini aku merasa sesak dan sepi. Dimana, dimana semua orang berada? Rasa sepi ini perlahan demi perlahan membunuhku. Menjebakku pada imajinasi yang fana. Aku... Aku... Sudah terjatuh pada lautan dalam Yang memberiku rasa hampa yang luar biasa.