Aku pernah menceritakan apa alasanku mengapa aku tidak pernah memberi janji atau mengatakan hal hal yang berada dalam pasti dan tidak pasti. Sialnya, dia benar. Jawabannya benar dan membuatku tak bisa berkutik apalagi mengelak. Dia bilang bahwa aku terlalu takut untuk mencoba, karena itu aku takut apa yang akan terjadi di masa depan. Iya dia benar. Bahkan untuk mencoba aku harus berfikir keras dan melihat apakah ada hal itu pernah terjadi di masa lalu.
Kususuri jalan setapak penuh dengan duri ini dengan perasaan yang bergundah hati, dan angin seolah-olah berbicara, bahwa duka-Nya menunggumu di ujung dunia ini.
Pada kesendirian ini aku merasa sesak dan sepi. Dimana, dimana semua orang berada? Rasa sepi ini perlahan demi perlahan membunuhku. Menjebakku pada imajinasi yang fana. Aku... Aku... Sudah terjatuh pada lautan dalam Yang memberiku rasa hampa yang luar biasa.
Komentar
Posting Komentar